Meteor News

Kecelakaan BRT Trans Semarang Kembali Terjadi, Sorotan Mengarah pada Pengawasan Armada

Kecelakaan BRT Trans Semarang Kembali Terjadi, Sorotan Mengarah pada Pengawasan ArmadaSemarang, Kecelakaan kembali menimpa armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang pada Rabu, 26 November 2025. Bus mengalami insiden di depan SMP Negeri 19 Semarang setelah diduga gagal menanjak dan kemudian menabrak pohon di tepi jalan. Sejumlah penumpang mengalami luka dan harus mendapat perawatan medis. Kejadian ini menambah daftar insiden yang melibatkan BRT di kota Semarang.

Dalam beberapa tahun terakhir, kecelakaan yang melibatkan BRT Trans Semarang memang tercatat cukup sering terjadi. Mulai dari problem teknis, gangguan mesin, hingga kasus bus kehilangan tenaga di jalur menanjak, pola insiden tersebut menunjukkan adanya masalah berulang. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai standar perawatan armada, kesiapan teknis kendaraan, serta apakah ada persoalan struktur operasional yang belum terselesaikan.

Dugaan sementara mengarah pada faktor teknis kendaraan, baik terkait kondisi mesin maupun sistem transmisi yang tidak mampu mengimbangi kontur jalan. Kendati demikian, penyebab pastinya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari pihak teknis dan kepolisian. Berulangnya kecelakaan memberikan sinyal perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh unit armada agar potensi gangguan serupa dapat dicegah.

Situasi ini sekaligus menyoroti peran pihak-pihak yang bertanggung jawab atas operasional BRT Trans Semarang, termasuk Dinas Perhubungan Kota Semarang dan para mitra operator. Pengawasan yang lebih ketat dan prosedur pemeliharaan yang lebih disiplin dinilai penting untuk menjamin keselamatan pengguna jasa transportasi publik tersebut. Evaluasi reguler terhadap kondisi kendaraan menjadi langkah yang dinilai tidak bisa lagi ditunda.

Selain itu, perhatian dari Pemerintah Kota Semarang, termasuk Wali Kota, juga dinilai krusial dalam memperkuat sistem pengawasan dan memastikan standar keselamatan dipenuhi. Dengan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap BRT sebagai moda transportasi utama, peningkatan keamanan dan kelayakan operasional menjadi kebutuhan mendesak. Harapannya, upaya evaluasi dan pembenahan yang lebih serius dapat menekan angka kecelakaan dan memulihkan kepercayaan publik.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *